Wednesday, April 20, 2011

Kamu makannya apa? tempe!

Jadi ingat lagu jaman baheula, dubi dubi dam dam dubi dubi dam. . .
Anyway, peristiwa desperados tempo hari abaikan saja. As always itu mau dapet kayanya. . .

Bulan ini ke Bandung, lagi tadinya mau test make up. But we came really late so that our juru solek yang termashyur sepenjuru Bandung Raya pergi. . . Satu bulan lg berlalu bahkan gue belom pernah ketemu si juru solek, bagoos!

Akhirnya kami move on untuk mencari cateter. Catering yang akan kita survey setelah survey abal-abal dengan metode browsing dan diakhiri desperate tanya kiri-kanan yang si Muka Lebar lakukan akhirnya membuahkan beberapa nama yaitu:
1. Harmony
2. Pola
3. Soewandono
4. Utami

Tempat pertama yang kami datangi adalah Harmony. Karena dekat dengan Dindin. Pertama datang, orangnya lagi agak sibuk, akhirnnya kami dilayani, dan sembari memperlihatkan contoh dekor juga memberi penjelasan tentang sharing portion buffee dan stall, yang sayangnya entah mengapa tidak dipahami samsek oleh si Muka Lebar (padahal bapaknya sudah mengulang dengan sabar tiga kali!), tapi the good news is letaknya gak jauh dari Dindin dan punya gebyok putih!

Si Muka Lebar langsung memohon ke Kaki Berbulu biar bisa pake catering ini aja, dengan alasan, dekat rumah dan ada gebyok putih! Kami pun diberikan undangan test food. Dan target selanjutnya kami skip dengan alasan jauh. Bensin mahal.

Tibalah saat test food, yang menurut si Muka Lebar dekornya lumayan tapi agak kurang rapih untuk meja buffee dan stall yang sendiri. Bunganya terlalu warna warni dan gak penuh. Tapi bisa jadi itu request si pengantin yah. Untuk makanan so-so lah. Buffee lidahnya enak. Sayang oh sayang my love aunty found something that i might not be happy if the same thing happened at my wedding.

Jadi diputuskan lah untuk survey another vendor tomorrow. Dengan desperate keesokan paginya, si Muka Lebar dan Gurita Karindang akika tinta mawar alias Karmin, my lovely sister went to the nearest vendor, Destiny (dapet nemu di majalah Java Wedding) dan ternyata doi full cuy...

Petualangan si Muka Lebar dan Karmin si monyet ajaib *loh salah?!* my lovely sister mencari catering pun berlanjut. Kami ke Pelesiran, entah mengapa jalan yang namanya pelesiran ini, bisa-bisanya satu jalan nomer kecil dan besar terpisah begitu jauh, setelah dua kali nyasar di gang kecik buntu dengan tanjakan suicidal yang bisa bikin si Karimun the city car mencret.

Fyi: Kayimun si city car, dengan 900cc, bisa ngebut di tol 120km/jam mentok, tapi gak bisa nanjak tanjakan curam tanpa awalan gas pol. Case study: Mundur di parkiran B3 FX yang curam dan Masuk parkir Grand Melia yang selalu always mundur sodara-sodara, (dan bikin nervous mobil-mobil mewah yg nunggu parkiran dengan ga sabar nempel mobil eike). It happened yah, jadi si Muka Lebar agak parno.

Pelesiran pertama, setelah melewati turunan curam (Warning: Kalo balik jadi tanjakan!!) kata local resident, "Bukan mba ini nomer kecil", okeh kita ke Pelesiran yang kedua "Bukan Mba ini nomer besar". Oke sebenarnya 15 itu nomer kecil atau besar sihh???, yang bikin mo mencret, adalah pas doi bilang "maaf mba, buntu" yang mana harus balik melewati si tanjakan sucidal *thanks tu Karmin yang keluar mobil nutup jalan biar si Kayimun bisa gas pol! Akhirnya sampailah kita ke pelesiran pertama tadi, belajar dari pengalaman, kita tinggal mobil di depan gang. Catering Lariva kita sampaaai! Demn gak ada orang pulak, tau gitu telpon dulu. Kita pun desperately mencari catering dari Java Wedding dan kebetulan ketemu sepupu di perjalanan ini jadilah kita menuju vendor selanjutnya.

Perjalanan dilanjutkan ke Utami, tapi karena jauh kita memutuskan telpon dulu, belajar dari pengalaman sebelumnya, ternyata full. Dari sodara yang baru saja nikah, kita disarankan Minity, ternyata full juga. Pola kita telpon masih bisa, tapi balik lagi, jauh... Dan apakah harus mengulang seluruh proses dateng, nanya, test food dimana tau... Sungguh waktu dan tenaga terbuang-buang...

Akhirnya si Muka Lebar desperately called her lovely a bit crazy friend, si Rambut Merah Wilahowabi (Wisteria Lane House wive Wanna Be), and menurut dia belum tentu yang enakketika test food, pas hari H sama kualitasnya (pengalaman dia waktu test food enak pas kawin biasa aja).

Maka dengan ini, dengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya dan setelah menilai usaha-usaha yang perlu dilakukan telah dilakukan dengan sebaik-baiknya dan dengan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dengan dasar pertimbangan kepraktisan, hemat bensin, tersedianya gebyok putih dan diiringi wanti wanti jangan kaya gitu, dan sembari membujuk si aunty agar setuju, plus doa yg banyak diputuskan lah catering yang akan digunakan si Muka Lebar dan si Kaki Berbulu adalah Harmoni...

Yay centreng catering!!

Nb: beberapa hari setelah perjalanan ini. the Silly Anna, the fellow bride to be ternyata juga pakai Harmony. Mari banyak2 berdoa agar lancar urusan kitah!
Published with Blogger-droid v1.6.7

No comments:

Post a Comment